Edisi bulan Oktober 2011 - by Ismie... :)
“Arus Pergerakan Mahasiswa, Mau Dibawa Kemana???”
Hari, tanggal : Sabtu, 22 0ktober 2011
Tempat : Akuarium CC Barat ITB
Female HATI secara rutin tiap bulannya mengadakan kajian yang berbentuk diskusi interaktif terbuka untuk mahasiswi ITB. Pada diskusi Interaktif (Diktif) Female HATI edisi bulan oktober 2011 ini, alhamdulillah dihadiri oleh dua puluh satu mahasiswi ITB, dengan tiga orang sebagai pembicara utama, yaitu Isa Maryam (MA 2009) mewakili staff divisi kaderisasi tim senator HIMATIKA ITB, Fatimah Az-Zahra (MRI 2010) mewakili MSDM kementrian kajian strategis KM ITB, dan Nia kurniati (FI 2010) mewakili divisi kajian female HATI.
Tema yang diangkat dalam diktif kali ini disesuaikan dengan isu yang berkembang pada bulan oktober yaitu mengenai pergerakan mahasiswa. Diktif kali ini dikemas dalam bentuk talkshow, agar mahasiswi yang mengikuti diktif bisa aktif berdiskusi dan diktif tidak terkesan satu arah. Diktif dimulai dengan berbagai fakta yang diungkapkan oleh pembicara dan ditambahkan oleh peserta diktif, terkait dengan pertanyaan yang diutarakan oleh moderator, yaitu “apakah kondisi pergerakan mahasiswa di Indonesia bermasalah?”. Setelah berdiskusi cukup panjang, ditambah dengan partisipasi aktif dari pembicara dan peserta diktif, disepakatilah bahwa keadaan pergerakan mahasiswa di Indonesia bermasalah. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta diktif, Endah mahasiswi FMIPA 2011, “Mahasiswa ITB sekarang gak kritis, pola pikirnya cari kerja mulu, dan di kampus dihabisin waktunya untuk belajar doang, soalnya dari ITBnya juga kompetitif apalagi persaingan meraih nilai IP. Sehingga jelas saja menyebabkan pergerakan mahasiswa menjadi bermasalah.” Dari pembicara pun menambahkan, Isa Maryam (icha) melihat realita sekarang, berpendapat, “mahasiswa sekarang susah banget dikumpulin untuk diajak aksi, dan daya kritis masing-masing mahasiswa berkurang karena mahasiswanya berada di zona nyaman yang tidak mau mereka lepas.”
Diskusi pun melebar ke segala aspek, bahkan membicarakan perundang-undangan di Indonesia. Mengenai aturan mana yang sesuai untuk manusia, disepakati oleh kedua pembicara yaitu Nia Kurniati (Nia) dan Fatimah Az-Zahra (Timi) bahwa hanya aturan yang bersumber dari Allah sajalah yang paling benar, karena Allahlah yang telah menciptakan manusia. Namun untuk menjawab pertanyaan moderator, yaitu “apakah akar masalah yang menyebabkan kondisi pergerakan mahasiswa di Indonesia menjadi bermasalah dan bagaimana solusinya?”, pertanyaan ini belum menemukan kesepakatan yang sama. Tentu jelas saja, diktif yang hanya berlangsung selama dua jam, tidak mungkin bisa menyatukan semua pemikiran masing-masing orang, karena pemikiran masing-masing orang tidak bisa disatukan dalam waktu yang instan. Karena itu butuh kajian dan diskusi lebih lanjut. Female HATI sebagai unit kajian yang berlandaskan Islam dalam setiap pemikirannya, berharap dengan adanya diktif mengenai pergerakan mahasiswa, setidaknya mahasiswa ITB yang datang pada diktif, menjadi tercerahkan pemikirannya. Dengan teropinikan bahwa mahasiswa harus bergerak dengan pemikiran yang berlandaskan islam saja sehingga apa yang dilakukan mahasiswa, baik itu aktivitasnya yang mencakup kuliah atau pergerakan mahasiswa sekali pun selalu mengharap pada ridha Allah saja.
0 comments:
Post a Comment