Monday, April 4, 2011

Diktif#1

sekali lagi tentang

P.E.R.U.B.A.H.A.N


Sabtu, 25 Februari 2011

@Slasar cc Barat

Pukul 16.00 – 18.00 WIB

Pengisi : Sally. V

Tema : Perubahan


S: eh, ada selebaran apa itu?

F: ini, HATI mau buat diktif lagi, judulnya ya lagi-lagi tentang perubahan!

S: halahh, temanya perubahan lagi, perubahan lagi, seneng banget sih ngangkat tema itu! Capee dehhhhh..

F: emang kenapa?

S: bosan ah temanya itu-itu aja, udah sering! Udah banyak diskusi2, obrolan2 yang ngangkat tema perubahan, tapi mana hasilnya? Mana hasil perubahan yang selalu dibicarain itu?

------------------------------------------------

Mungkin ada sebagian dari teman2 yang berpendapat senada dengan S ketika mendengar suatu diktif yang mengangkat tema tentang perubahan. Ya! Tema tentang perubahan memang bukan yang pertama kali diangkat dalam diskusi2 serius, atau hanya sebatas obrolan santai. Bahkan mungkin ada yang sudah merasa terlalu sering tema perubahan itu diangkat, tapi mana hasil perubahan yang dimaksud? Atau mungkin ada sebagian dari teman2 yang berpikiran: ah ga juga, belum banyak tuh diskusi2 tentang perubahan, atau ada yang berpendapat: it’s ok, diktif tentang perubahan lagi, perubahan macam apa yang ingin diangkat kali ini? Pingin tau saya..

Hhmmm.. kenapa pada sebagian orang ada juga yang tidak pernah bosan membahas tentang perubahan. Eh btw, sebenarnya tema tentang perubahan itu memang menarik! Kenapa? Karena kita memang dekat dengan perubahan itu sendiri. Di sekeliling kita semuanya senantiasa berubah, dinamis.. Semuanya selalu berubah, bergerak dinamis, tidak pernah diam.. Layaknya suatu kehidupan. Hidup selalu bergerak, berubah. Perubahan itu suatu hal yang pasti dalam hidup ini. Sepasti jam yang selalu berputar. Dalam perubahan ada hukum yang pasti, berubah lalu selamat atau diam lalu mati. Dunia hanya mempunyai toleransi pada dia yang berubah dan tidak memberikan kesempatan pada yang diam dan enggan berubah.

Pepatah lama mengatakan: “Seorang yang memanjat tebing harus meninggalkan pijakan kakinya yang sudah mantap dan melepaskan pegangan tangannya yang sudah mapan untuk meraih pijakan dan pegangan yang lebih tinggi, atau dia akan tetap disana selama-lamanya”. Status quo adalah lawan perubahan, dan kecenderungan manusia akan selalu ingin dalam status quo-nya atau comfort zone-nya. Diam memang menyenangkan dan comfort zone memang nyaman, sedangakan perubahan butuh bergerak dan pengorbanan. Yang harus kita ingat adalah: “Berubah memang berisiko, tetapi jauh lebih berisiko ketika kita tidak berubah.”

Sejarah membuktikan perubahan tidak pernah, dan tidak akan pernah datang dari status quo. Tidak akan pernah muncul dari orang-orang malas, tidak mau menanggung resiko, dan orang-orang yang tidak paham dan tidak merasa perlu untuk berubah.

Lantas, bagaimana dengan kamu??

Kami menunggu kehadiran teman2 di diktif HATI hari ini, Jumat jam 15.45 WIB di selasar cc timur. Share your opinion about changes! Perubahan macam apa yang sekarang ditawarkan?

0 comments: