Monday, April 4, 2011

LiKa episod 6

S.e.k.u.l.e.r.i.s.m.e


Kamis, 31 Maret 2011

@Slasar MIPA lantai 2

Pukul 11.00 – 12.30 WIB


Resume materi:

Sekulerisme merupakan asas tegaknya kapitalisme. Kelahiran mabda ini bermula pada saat kaisar dan raja-raja di Eropa dan Rusia menjadikan agama sebagai alat untuk memeras, menganiaya dan menghisap darah rakyat. Para pemuka agama waktu itu dijadikan perisai untuk mencapai keinginan mereka. Maka timbullah pergolakan sengit, yang kemudian membawa kebangkitan bagi para filsof dan cendikiawan. Sebagian mereka mengingkari adanya agama secara mutlak. Sedangkan yang lainnya mengakui adanya agama, tetapi menyerukan agar dipisahkan dari kehidupan dunia. Sampai akhirnya pendapat mayoritas dari kalangan filsof dan cendikiawan itu cenderung memilih ide yang memisahkan agama dari kehidupan, yang kemudian menghasilkan usaha pemisahan antara agama dengan negara.


Disepakati pula untuk tidak mempermasalahkan agama, dilihat dari segi apakah diakui atau ditolak. Sebab, focus masalahnya adalah agama itu harus dipisahkan dari kehidupan. Ide ini dianggap sebagai kompromi atau jalan tengah antara pemuka agama yang menghendaki segala sesuatunya harus tunduk kepada mereka (dengan mengatasnamakan agama) dengan para filosof dan cendikiawan yang mengingkari adanya agama dan dominasi para pemuka agama. Jadi, ide sekulerisme ini sama sekali tidak mengingkari adanya agama, tetapi juga tidak memberikan peran dalam kehidupan. Yang mereka lakukan adalah memisahkannya dari kehidupan.


Akidah yang dianut oleh Barat secara keseluruhan adalah sekulerisme, pemisahan agama dari kehidupan. Akidah ini merupakan qiyadah fikriyah yang menjadi landasan bagi setiap pemikiran. Di atas dasar inilah ditentukan setiap arah pemikiran manusia dan arah pandangan hidupnya. Berdasarkan asas ini pula, semua problem kehidupan dipecahkan.


Akidah sekuler ini memisahkan agama dari kehidupan, pada hakekatnya merupakan pengakuan secara tidak langsung akan adanya agama. Mereka mengakui adanya Pencipta alam semesta, manusia, kehidupan, serta mengakui adanya hari Kebangkitan. Sebab, semua itu adalah dasar pokok agama, ditinjau dari keberadaan suatu agama. Dengan pengakuan ini berarti terdapat ide tentang alam semesta, manusia, kehidupan serta apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia, sebab mereka tidak menolak eksitensi agama. Namun tatkala ditetapkan bahwa agama harus dipisahkan dari kehidupan, maka pengakuan itu akhirnya hanya sekedar formalitas belaka. Karena sekalipun mereka mengakui eksistensinya, tetapi pada dasarnya mereka menganggap bahwa kehidupan dunia ini tidak ada hubungannya dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia. Anggapan ini muncul ketika dinyatakan adanya pemisahan agama dari kehidupan, dan bahwasanya agama hanya sekedar hubungan antara individu dengan Penciptanya saja.


Materi tambahan

Bisa dilihat di situs berikut : http://www.scribd.com/doc/24560882/Islam-dan-Sekularisme

0 comments: